• #5380 (tanpa judul)
  • Beranda
    • Dinsos Aceh Salurkan Bantuan Banjir untuk Aceh Barat, Nagan Raya, dan Abdya
  • Harga Gula Di Aceh Capai 17 Ribu Per Kilonya.
  • Ibu & Anak Serta Dua Lali-laki di Tangkap Karena Konsumsi Sabu
  • Indeks
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Redaksi
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
NARATIF.ID
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
NARATIF.ID
No Result
View All Result
Home News

Nakes Aceh Dibekali Penguatan Screening Vaksinasi Covid-19

Redaksi by Redaksi
7 Oktober 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

NARATIF.ID, Aceh – Ratusan tenaga kesehatan (Nakes) dari berbagai daerah di Aceh, dibekali materi penguatan screening dan tatalaksana Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksinasi Covid-19, Kamis (7/10).

 

Acara yang digelar secara virtual tersebut diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh bekerjasama dengan UNICEF, dan didukung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh.

 

Dalam diskusi ini menghadirkan dua pemateri yaitu Ketua Komnas KIPI, Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Setari, SPA(K) dan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, dr. M. Fuad, SpPD-KHOM, FINASIM.

 

Dalam pemaparannya, dr. Hinky mengatakan, 1/3 populasi di dunia sudah tervaksinasi. Seharusnya, tidak ada lagi kecemasan yang muncul dari masyarakat perihal vaksinasi.

 

”Tidak semua kasus KIPI itu berkaitan dengan vaksinasi. Malah sering terjadi karena kebetulan, karena semuanya dikait-kaitkan,” ujar dr. Hinky.

 

Menurutnya, kecemasan berlebih justru menyebabkan kejadian-kejadian pasca imunisasi tersebut sering terjadi. Beberapa masyarakat menganggap lemas yang terjadi setelah vaksin adalah kelumpuhan. Selain itu, kata dr. Hinky berdasarkan catatanya KIPI terjadi satu hingga dua hari setelah vaksinasi.

 

“Kalau setelah seminggu, bisa jadi bukan KIPI. Tidak ada hubungannya,” tegasnya.

 

Sementara itu, menurut pengurus IDI Aceh, dr. M. Fuad, berita hoax yang muncul di masyarakat menyebabkan kecemasan sehingga masyarakat enggan melakukan vaksinasi.

 

“Padahalkan vaksin itu adalah hak yang diberikan oleh pemerintah, dan masyarakat wajib mendapat hak tersebut. Memang ada kelompok tertentu yang harus dilakukan pemerikasaan lebih lanjut. Sebelumnya ditunda oleh pengambil kebijakan karna kita belum tau dampaknya,” ungkapnya.

 

BACA JUGA

Infografis Stunting (Sumber: Kemenkes).
Headline

Pemerintah Alokasikan Rp44,8 Triliun untuk Penurunan Stunting Tahun 2022

14 Juni 2022
Logo Kemenperin RI. (Ffoto :Ist).
Headline

RI Incar Pasar Ekspor CPO dan Minyak Goreng ke Pakistan

14 Juni 2022
Headline

Petugas Siap Layani Jemaah di Makkah

12 Juni 2022
News

Harga Cabai Merah Tembus Rp70.000/Kg

9 Juni 2022
News

Dinkes Kabupaten/Kota Terus Sosialisasikan Pentingnya Imunisasi Anak

8 Juni 2022
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) dalam workshop KaTa Kreatif di Resto Kampoeng Anggrek, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (07/06). (Foto IST).
News

Menparekraf Dorong Pelaku Kriya Tangsel Banten Kembangkan Potensi Lewat KaTa Kreatif

7 Juni 2022
Next Post

Kemen PPPA : Percepat Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di ASEAN

Berita Populer

No Content Available
NARATIF.ID

© 2019.

  • Beranda
  • Indeks
  • Redaksi
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini

© 2019.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In