• #5380 (tanpa judul)
  • Beranda
    • Dinsos Aceh Salurkan Bantuan Banjir untuk Aceh Barat, Nagan Raya, dan Abdya
  • Harga Gula Di Aceh Capai 17 Ribu Per Kilonya.
  • Ibu & Anak Serta Dua Lali-laki di Tangkap Karena Konsumsi Sabu
  • Indeks
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Redaksi
Kamis, Mei 19, 2022
  • Login
NARATIF.ID
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini
No Result
View All Result
NARATIF.ID
No Result
View All Result
Home News

Empat Sebab Terjadi Tsunami

Redaksi by Redaksi
25 Juli 2019
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Negara Jepang dan Indonesia menyebut kata tsunami sudah sangat familiar dan bisa menggugah emosional seseorang, karena kata itu menjadi momok besar bagi warga yang tinggal di sepanjang pantai.

Lalu bagaimana terjadi tsunami sebenarnya. Apakah setiap terjadi gempa akan terjadi tsunami? Tentunya tidak. Tsunami terjadi tidak hanya karena gempa, tetapi ada beberapa faktor lainnya tsunami bisa menghantam pesisir pantai.

Tsunami terjadi bila ada gangguan di dasar lautan. Akibatnya akan menyebabkan mobilitas air tumpah ke bibir pantai. Namun pergerakan air tidak dirasakan bila orang sedang berada di tengah laut. Tetapi saat tiba di pantai akan terjadi gelombang yang sangat besar.

Peneliti Tsunami and Disaster Migitation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Dr Ibnu Rusdy mengatakan, tsunami terjadi bukan hanya penyebabnya gempa. akan tetapi ada beberapa faktor lainnya yang bisa memicu tsunami.

“Gempa, letusan gunung berapi, longsor, hantaman meteor di laut bisa memicu gempa,” kata Dr Ibnu Rusdy seperti dilansir dari ibnurusydy.com.

Untuk mengenal lebih lengkap penyebab terjadi tsunami bisa dibacakan berikut ini:

1.   Gempa Bawah Laut

Gempa bawah laut yang paling umum menyebabkan terjadinya tsunami. Adanya gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat memicu dasar laut naik atau turun. Sehingga terjadilah gangguan keseimbangan air yang ada di atasnya, akhirnya menimbulkan aliran energi laut dan tumpah ke pantai yang disebut tsunami.

Namun yang harus dipahami juga, tidak semua gempa di bawah laut bisa memicu terjadi tsunami. Ada beberapa kreteria gempa bawah laut bisa tsunami, yaitu:

  • Pusat gempa kurang dari 30 kilometer di bawah permukaan laut·
  • Gempa bumi berkekuatan sekurang-kurangnya magnitudo 6,5·         Gempa bumi dengan pola sesar naik atau turun

Pola terjadi tsunami seperti ini pernah terjadi di Aceh Minggu, 26 Desember 2004 dan di Jepang tahun 2011 silam. Ini contoh terjadi tsunami akibat gempa bawah laut hingga wadah air di laut terganggu hingga tumpah ke bibir pantai.

2.   Letusan Gunung Merapi

Ini juga menjadi pemicu terjadi tsunami saat letusan gunung berapi, hingga terjadi gempa vulkanik (gempa yang terjadi karena letusan gunung merapi). Bahkan tsunami akibat letusan gunung berapi sangat dahsyat, apa lagi gunung berapi berada di bawah laut.

Ini sudah pernah terjadi tsunami besar terjadi akibat letusan gunung Krakatau tahun 1883. Baru-baru ini tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung Selatan juga akibat erupsi anak gunung Krakatau.

3.   Longsor Bawah Laut

Bila terjadi tabrakan lempeng benua dan samudra bisa menyebabkan gempa hingga terjadi perubahan gelombang air laut dan terjadi longsor bawah laut. Kondisi ini juga bisa memicu terjadi gelombang tsunami menghantam pesisir pantai pada skala tertentu.

Untuk mengenal tsunami akibat longsong bawah laut, biasanya gempa berkekuatan kecil. Akan tetapi gelombang air laut menghantam pesisir pantai sangat kuat. Ini pernah terjadi di pesisir Jawa pada tahun 2006 silam.

4.   Hantaman Meteor

Jatuhnya meteor di atas permukaan laut juga bisa memicu terjadinya tsunami. Ilustrasinya bisa digambarkan seperti orang melempar benda berat ke dalam kolam renang. Tentunya akan menyebabkan rentetan gelombang yang besar ke tepi kolam renang.

Seperti dikutip dari ilmugeografi.com, selain itu, meteor yang jatuh ke permukaan laut juga menyebabkan ketidakseimbangan lempeng bawah laut yang menimbulkan gempa. Hal ini jarang terjadi, tapi akibatnya adalah tsunami yang sangat besar.

“Namun, 90 persen tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau,” sebut Dr Ibnu Rusdy.

Menurutnya seperti ditulis dalam situs ibnurusydy.com, kecepatan gelombang tsunami tergantung kedalaman laut gelombang terjadi. Kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam.

Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa centimeter hingga beberapa meter.

Namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.

Agar bisa menekan angka korban bisal terjadi tsunami, yang harus dilakukan adalah bersabahat dengan alam dan bencana. Berpikir rasional, menggunakan akal sehat merupakan mitigasi paling ampuh meminimalisir banyaknya jatuh korban saat lindu (gempa) dan smong (tsunami) menerjang suatu daerah. Tak terkecuali Provinsi Aceh, yang pernah merasakan hentakan lindu magnitude 9.3, Minggu 26 Desember 2004 silam.

BACA JUGA

News

Wali Kota Sabang Lantik Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemko Sabang

25 April 2022
Headline

Pemko Sabang Raih WTP Ke-10 Kali Berturut-Turut dari BPK RI

20 April 2022
News

Pemko Sabang Gelar Kick Of Meeting Sanitasi

19 April 2022
Presiden Jokowi saat menyampaikan Pidato pada The P4G Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 Summit, Minggu (30/05/2021). (Foto: BPMI Setpres).
Headline

Presiden RI Menjadi Anggota Champions Group PBB

15 April 2022
News

Terkait Penundaan TPP ASN, Sekdako Sabang : Ada Perubahan Kebijakan Dari Pemerintah Pusat

2 April 2022
News

Jelang Ramadhan Harga Kebutuhan Pokok di Sabang Senderung Stabil

2 April 2022
Next Post

Peringatan Dini Tsunami Paling Ampuh Akal Sehat

Berita Populer

Foto

Tempat Nongkrong Millenials di Panton Labu

4 September 2019

Peta Zona Merah Bencana

Ramai-Ramai Membangun Hunian di Zona Merah Bencana

25 Desember 2019
Ilustrasi pernikahan. ©2015 Merdeka.com/Pixabay

Usia Minimal Menikah 19 Tahun dalam UU Perkawinan Baru

16 September 2019
ilustrasi kawasan hutan lindung. foto Ist

WALHI Minta Polisi Tindak Pelaku Pembangunan Rumah di Kawasan Hutan Lindung

6 November 2019
Foto by www.tripzilla.id

Bupati Aceh Besar Larangan Terbang Saat Lebaran

29 Juli 2019
NARATIF.ID

© 2019.

  • Beranda
  • Indeks
  • Redaksi
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Ficer
  • Indepth
    • Investigasi
  • Editorial
  • Wawancara
  • Opini

© 2019.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In